Tujuan dan Macam Macam Motivasi

Tujuan Motivasi

Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu. Bagi seorang manajer, tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan pegawai atau bawahan dalam usaha meningkatkan prestasi kerjanya sehingga tercapai tujuan organisasi yang dipimpinnya. Bagi seorang guru, tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau memaju pada siswanya agar timbul keinginan dan kemauannya untuk meningkatkan prestasi belajarnya sehingga tercapai tujuan pendidikan sesuai dengan yang diharapkan dan ditetapkan di dalam kurikulum sekolah. Sebagai contoh, seorang guru memberikan pujian kepada seorang siswa yang maju kedepan kelas dan dapat mengetahui apa yang disuruh oleh gurunya. Dengan demikian itu, dalam diri anak tersebut timbul rasa percaya pada diri sendiri; di samping itu timbul keberaniannya sehingga ia tidak takut dan malu lagi bila anak tersebut disuruh oleh gurunya.

Dari contoh tersebut di atas sudah jelas, bahwa setiap tindakan motivasi mempunyai tujuan. Makin jelas tujuan yang diharapkan atau yang akan dicapai, makin jelas pula bagaimana tindakan memotivasi akan lebih dapat berhasi jiwa tujuannya jelas dan disadari. Oleh yang memotivasi serta sesuai dengan kebutuhan orang yang memotivasi. Oleh karena itu setiap orang yang memberikan motivasi harus mengenal dan memahami benar-benar latar belakang kehidupan, kebutuhan, dan kepribadian orang yang akan dimotivasi.

Macam-macam Motivasi 

Dalam membicarakan soal macam-macam motivasi hanya akan dibahas dari dua sudut pandang, yaitu motivasi yang berasal dari dalam diri seseorang yang disebut motivasi ekstrinsik.

  • Motivasi instrinsik

Motivasi instrinsik adalah motif yang menjadi aktif atau fungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.

Bila seseorang tidak mengerti motivasi instrinsik dalam dirinya maka ia secara sadar akan melakukan suatu kegiatan yang tidak memerlukan motivasi dari luar dirinya. Dalam aktifitas belajar, motivasi instrinsik sangat diperlukan, terutama dalam diri sendiri. Seseorang yang tidak memiliki motivasi instrinsik sulit sekali melakukan aktifitas belajar terus menerus. Seseorang yang memiliki motivasi instrinsik selalu ingin maju dalam belajar. Keinginan itu dilatarbelakangi oleh pemikiran positif, bahwa semua mata pelajaran yang dipelajari sekarang akan dibutuhkan dan sangat berguna saat ini dan mendatang.
Motivasi memang berhubungan dengan kebutuhan seseorang yang memunculkan kesadaran untuk melakukan aktifitas belajar. Oleh karena itu, minat adalah kesadaran seseorang, bahwa suatu obyek, seseorang ada sangkut pautnya dengan dirinya. Untuk mendapatkan semua itu tidak ada cara lain yang lebih tepat kecuali belajar. Belajar adalah suatu cara untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Belajar bisa dikonotasikan dengan membaca, dengan begitu, membaca adalah pintu gerbang ilmu pengetahuan. Kreatifitas membaca adalah kunci inovasi dalam pembinaan pribadi yang lebih baik. Dorongan belajar bersumber pada kebutuhan yang berisikan keharusan untuk menjadi orang yang terdidik dan berpengetahuan


  • Motivasi Ekstrinsik


Motivasi ekstrinsik adalah kebalikan dari motivasi dari instrinsik, motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif yang fungsinya karena adanya perangsang dari luar. Motivasi ekstrinsik bukan berarti motivasi yang tidak diperlukan dan tidak baik dalam pendidikan. Motivasi ekstrinsik diperlukan agar siswa mau belajar. Kesalahgunaan bentuk-bentuk motivasi ekstrinsik akan merugikan siswa akibatnya, motivasi ekstrinsik bukan berfungsi sebagai pendorong, tetapi menjadikan siswa malas belajar.
Dalam pendidikan dan pengajaran, guru tidak hanya berperan sebagai motivator, guru berperan untuk mendorong siswa agar giat belajar. Dalam usaha untuk membangkitkan gairah belajar siswa.
Ada enam hal yang dapat dikerjakan guru untuk membangkitkan gairah belajar siswa
One. Membangkitkan dorongan kepada siswa untuk belajar.
Two. Menjelaskan secara kongkrit kepada siswa apa yang dapat dilakukan pada akhir pengajaran.
Three. Memberikan pengajaran terhadap prestasi yang dicapai siswa sehingga dapat merangsang untuk mendapat prestasi yang lebih baik dikemudian hari.
Four. Membentuk kebiasaan yang baik.
Five. Membantu kesulitan belajar siswa secara individual maupun kelompok.
Six. Menggunakan metode yang bervariasi.