Ciri-ciri Guru yang Profesional

Ciri-ciri Guru yang Profesional
Seorang guru yang berkualitas dapat juga diartikan sebagai guru yang professional di mana mereka bisa dijadikan sebagai tauladan bagi para siswa/siswinya. Oleh karena itu, agar guru seorang guru bisa menjadi tauladan atau bisa memberikan contoh-contoh yang baik, maka menurut Dedi Supriyadi dalam bukunya yang berjudul “Mengangkat Citra dan Martabat Guru”, guru profesional harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:


  1. Mempunyai komitmen pada proses belajar siswa.
  2. Menguasai secara, mendalam materi pelajaran dan cara mengajarkannya.
  3. Mampu berfikir sistematis tentang apa yang dilakukannya dan belajar dari pengalamannya.
    1. Merupakan bagian dari masyarakat belajar dalam lingkungan profesinya yang memungkinkan mereka untuk selalu meningkatkan profesionalismenya.
    Lebih lanjut, Richey mengemukakan 5 variabel yang menunjukkan guru profesional atau guru yang mempunyai kualitas mengajar yang baik, yaitu yang punya kualitas mengajar yang tinggi. Kelima variable itu adalah sebagai berikut :
    1. Bekerja dengan siswa secara individual.
    2. Persiapan dan perencanaan mengajar.
    3. Pendayagunaan alat pelajaran.
    4. Melibatkan siswa dalam berbagai pengalaman belajar.
    5. Kepemimpinan aktif dari guru.
    Dengan demikian, agar kompetensi profesional guru bisa ditingkatkan maka harus dilakukan beberapa upaya Kepala Sekolah yang mengarah ke sana, seperti yang diungkapkan oleh Arifin dalam bukunya yang berjudul “Kapita Selekta Pedidikan”, yaitu untuk meningkatkan kompetensi profesional guru, seorang Kepala Sekolah dapat menggunakan beberapa metode sebagai berikut :
    1. Dia hendaknya berusaha mendorong stafnya untuk mengembangkan hubungan kerjasama saling membantu dan saling memberi ide (pikiran) baru.
    2. Dia hendaknya mau bekerjasama dengan tenaga-tenaga ahli universitas untuk mengembangkan program in-service training (latihan bidang profesi).
    1. Dia hendaknya berusaha memperbaiki hubungannya dengan para guru dengan mendorong mereka untuk saling mengamati pelaksanaan proses belajar mengajar dikelas-kelas lain, dengan membuat laporan tertulis atau kertas kerja tentang gagasan mengenai teknik mengajar yang baru, lalu membicarakannya dalam rapat-rapat staf untuk dipertimbangkan atau dinilai.
    2. Sebagai pimpinan, dia harus secara tetap mengadakan evaluasi tentang pengaruh dari perilakunya terhadap staf. Dengan cara demikian, dia akan dapat memelihara kepekaan terhadap segala kebutuhan guru dan kedayagunaannya dalam usaha pembaharuan pendidikan.
    Mengingat peranan strategis guru dalam setiap upaya peningkatan mutu, relevansi, dan efisiensi pendidikan, maka peningkatan profesionalisme guru merupakan kebutuhan, karena mutu pendidikan bukan hanya ditentukan oleh guru, melainkan oleh mutu masukan (siswa), sarana, manajemen, dan faktor-faktor eksternal lainnya akan tetapi seberapa banyak siswa mengalami kemajuan dalam belajarnya, banyak tergantung kepada kepiawaian guru dalam membelajarkan siswa.
    Kepiawaian di sini maksudnya adalah guru dituntut agar dalam membelajarkan siswanya, guru harus bisa memaksimalkan pembelajarannya dengan cara yang sesuai dengan metode yang di terapkan dalam system pembelajaran, sehingga siswa mampu menyerap apa yang di sampaikan oleh guru.
    dengan sikap merasa dan berusaha untuk tidak mengulanginnya.