Faktor Pendukung dan Penghambat Proses Pendidikan

Faktor Pendukung dan Penghambat Proses Pendidikan
 
a. Faktor pendukung
1) Pembawaan/hereditas
Pembawaan atau hereditas adalah sifat-sifat kecenderungan yang dimiliki oleh setiap manusia sejak masih dalam kandungan sampai lahir. Pembawaan ini hanya merupakan potensi-potensi. Berkembang atau tidaknya suatu potensi yang ada pada seorang anak sangat tergantung kepada faktor-faktor lain.
2) Kepribadian
Perkembangan akhlak pada seseorang sangat ditentukan oleh pendidikan dan pengalaman yang dilaluinya, terutama pada masa-masa pertumbuhan yang pertama. Kemampuan seseorang dalam memahami masalah-masalah agama atau ajaran-ajaran agama, hal ini sangat dipengaruhi oleh intelejensi pada orang itu sendiri dalam memahami ajaran-jaran islam.
3) Keluarga
Keadaan keluarga atau rumah tangga ialah keadaan atau aktivitas sehari-hari di dalam keluarga, seperti sikap orang tua kepada anak-anaknya, sikap ayah kepada ibu, sikap ibu kepadaayah, serta sikap orang tua kepada tetangga. Sikap orang tua  sangat mempengaruhi tingkah laku anak, karena perkembangan sikap sosial anak dimulai di dalam keluarga. Orang tua yang
penyayang, lemah lembut, adil dan bijaksana, akan menumbuhkan sikap sosial yang menyenangkan pada anak. Karena anak merasa diterima dan disayangi oleh orang tuanya, maka akan tumbuh rasa percaya diri pada anak sehingga terbentuk pribadi yang menyenangkan dan suka bergaul.
4) Guru/pendidik
Pendidik adalah salah satu faktor pendidikan yang sangat penting, karena pendidik merupakan orang yang akan bertanggung jawab dalam pembentukan pribadi peserta didik selama berada di lingkungan sekolah. Guru harus mampu menunjukkan akhlakul karimah dalam kehidupan sehari-hari, karena peran dan pengaruh seorang pendidik terhadap peserta didik sangat kuat.
5) Lingkungan
Salah satu faktor yang turut memberikan pengaruh dalam terbentuknya sikap seseorang adalah lingkungan di mana orang tersebut berada. Lingkugan ialah suatu yang melingkupi tubuh yang hidup, seperti tanah dan udara, sedangkan lingkugan manusia ialah apa yang mengelilinginnya, seperti negeri, lautan, udara, dan masyarakat.131 Lingkugan ada dua jenis, yaitu lingkungan alam dan lingkungan pergaulan.
Lingkungan pergaulan adalah faktor yang sangat penting dalam pendidikan akhlak. Sebaik apapun pembawaan, kepribadian, keluarga, pendidikan yang ditempuh, tanpa didukung oleh lingkungan yang kondusif, maka akhlak yang baik tidak akan terbentuk.

Faktor Pendukung dan Penghambat Proses Pendidikan
b. Faktor penghambat
1) Keterbatasan waktu di sekolah Waktu belajar anak di Taman Kanak-kanak hanya sekitar
60 atau 75 menit, ¼ dari waktu tersebut digunakan untuk kegiatan pembukaan, 4/6 nya digunakan untuk kegiatan privat, dan 1/6 lagi digunakan untuk kegiatan klasikal II dan penutup. Sedangkan
materi yang ada sangat padat, mencakup membaca, al-Qur’an, praktek shalat, menulis, aqidah, akhlak, lagu-lagu Islami, dan lain sebagainya.
Dengan kata lain, dalam waktu yang relatif singkat tersebut ada tiga hal yang harus dicapai dalam pendidikan di Taman Kanak-kanak yakni pembinaan dan pengembangan aspek kognitif, psikomotor, dan afektif. Karena minimnya waktu, para pendidik lebih terfokus dalam hal aspek kognitif dan psikomotor, sehingga seringkali meninggalkan pembinaan aspek afektif.
2) Kesibukan orang tua
Pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pola hidup materialis dan pragmatis menyebabkan orang tua selalu disibukkan dengan karir masing-masing. Sehingga mereka tidak sempat memberikan perhatian dan kasih sayang kepada anak-anaknya serta tidak memperhatikan pendidikan agama khususnya pendidikan akhlak anak-anaknya.
3) Sikap orang tua
Selain kurangnya perhatian yang diberikan orang tua kepada anak. Para orang tua juga masih banyak yang berpandangan sempit mengenai pendidikan. Masih banyak para orang tua yang beranggapan bahwa pendidikan agama khususnya pendidikan akhlak cukup diberikan di lembaga formal (sekolah)
atau guru ngaji yang ada di lingkungan sekitar.
4) Lingkungan
Interaksi anak dengan lingkungan tidak dapat dielakkan, karena anak membutuhkan teman bermain dan kawan sebaya untuk bisa diajak bicara sebagai bentuk sosialisasi. Sedikit banyak informasi yang diterima akan terekam dibenak anak. Lingkungan rumah serta lingkungan pergaulan anak yang jauh dari nilai-nilai islam, lambat laun akan dapat melunturkan pendidikan agama khususnya pendidikan akhlak yang telah ditanamkan baik dirumah maupun di sekolah.
5) Media massa
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) telah menciptakan perubahan besar dalam kehidupan ini. Televisi atau media massa lain yang lahir dari kemajuan IPTEK telah banyak memberikan dampak yang negatif kepada perkembangan anak, terutama dalam pembentukan pribadi dan karakter anak. Sekian banyak dari tayangan televisi, hanya sekitar 25% yang sifatnya mendidik dan terbebas dari hal-hal yang kontradiktif. 75% lainnya justru memberi pengaruh yang buruk bagi para penontonnya.136